Panen Melon 2020

Kebayang gak sih, tahun 2050 nanti (katanya) jumlah penduduk dunia ada sebanyak 10 miliar jiwa? Banyaknya penduduk tentu akan membawa masalah yang kompleks. Pangan mungkin adalah yang menjadi masalah utama.

Pengelolaan sumber daya untuk menghasilkan pangan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia di bumi. Salah satu sumber daya tersebut ialah lahan. Lahan pertanian yang luas sekalipun bila pengelolaannya tidak baik, tidak akan menghasilkan bahan pangan yang cukup.

Salah satu artikel dari National Geogrpahic yang saya baca beberapa waktu yang lalu menyebutkan bahwa Belanda sebagai negara yang memiliki lahan yang terbilang cukup sempit mampu menjadi pengekspor bahan pangan nomor dua di dunia. Hal tersebut dapat mereka lakukan dengan pengelolaan lahan dan sumber daya lain secara sangat efisien. Artikel tersebut dapat dilihat di sini (https://nationalgeographic.grid.id/read/132172430/lumbung-pangan-dunia)

Melon yang menggantung

Ayah saya yang lahir dan tumbuh sebagai anak petani tentu sangat memahami hal ini. Berbekal pengetahuan bercocok tanam, beliau mencoba memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk menghasilkan berbagai macam bahan pangan untuk kebutuhan keluarga.

Tidak banyak modal yang kami keluarkan untuk menanam melon ini. Bibit melon yang ditanam berasal dari biji melon yang saya beli. Lahan tempat menanam adalah pot buatan yang ada di depan rumah. Pupuk berasal dari sisa sayuran atau buah-buahan, sedangkan air diambil dari kolam tadahan air hujan.

Kalau saya tidak salah ingat, waktu penyemaian bibit sampai dengan buah melon pertama dipetik ialah selama sekitar dua setengah bulan.

Berikut ini foto-foto melon yang saya ambil.

melonnya dipakaikan kaos, supaya gak masuk angin.
Yang akan segera dipanen
Melon-melon nyaman di posisinya masing-masing
Melon-melon nyaman di posisinya masing-masing 2
Melon yang dimakan bersama keluarga

Semoga selanjutanya kami bisa menanam bahan pangan lainnya.. 😀

About the author: Wahyudi DN

Blogger, Ubuntu Enthusiast, Movie Goer, Hampir Ganteng | Email: iyud@dnwahyudi.com

Related Posts

3 Comments

  1. Waah…keren bertanam Melon. Senang ya, bisa menghasilkan di pekarangan sendiri. Kami juga memanfaatkan pekarangan namun cm untuk sayur2an dan empon2 hehe..
    Semoga sukses selalu ya..

  2. Waaaah mas, ngeliat melonnya langsung kebayang rasa maniiiiis :D. Jadi oengen nanam sendiri juga. Suka banget Ama melon akutu. Tp kdg suka kecewa kalo beli di toko buah, sering dapet yg ga manis, cendrung hambar. Sebel ya kalo dpt yg begitu.

    Pernah aku beli melon di Jepang, haranya uwooow bangettt wkwkwkkw. Tapi memang rasanya ga boong, muaniiis kayak gula. Harga seiris kecil setara Ama 50 RB rupiah, tapi okelaaah, sebanding Ama rasa yg didapet :D.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.